TIMES JABAR, MAJALENGKA – Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) berdampak langsung terhadap geliat ekonomi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Bupati Majalengka, H Eman Suherman menyebutkan, hadirnya program FLPP menjadi katalisator bagi pertumbuhan sektor properti, perbankan, hingga industri pendukung lainnya.
Dengan bunga ringan hanya 5 persen dan tenor hingga 20 tahun, program ini membuat daya beli masyarakat terhadap rumah bersubsidi semakin meningkat.
Program ini tidak hanya meringankan ASN atau PPPK dan masyarakat umum lainnya untuk segera punya rumah, tetapi juga memberi efek domino bagi perekonomian.
"Pengembang lebih bergairah, bank-bank pelat merah ikut masuk, dan sektor pendukung seperti bahan bangunan serta jasa konstruksi ikut terdorong," ungkap Bupati, Selasa (2/9/2025)
Majalengka sendiri mendapat jatah seribu dari kuota 10 ribu rumah subsidi yang disediakan pemerintah pusat untuk Jawa Barat. Pemerintah daerah pun memberikan fasilitas berupa pembebasan sejumlah biaya.
"Mulai dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), hingga Pajak Pertambahan Nilai (PPN)," katanya.
Dengan insentif tersebut, harga rumah subsidi menjadi semakin terjangkau, bahkan cicilan bulanan berkisar Rp1,1 juta. Angka ini diproyeksikan akan semakin ringan seiring kenaikan gaji ASN maupun PPPK di masa depan.
“Rumah subsidi hari ini adalah investasi masa depan. Mereka yang dulu mengambil rumah bersubsidi dengan cicilan Rp400 ribu, kini merasakan manfaat luar biasa. Inilah saatnya ASN dan masyarakat Majalengka menangkap peluang yang ada,” tambah Bupati.
Melalui program FLPP, Pemkab Majalengka berharap mampu mendorong pertumbuhan sektor perumahan sekaligus meningkatkan kontribusi ekonomi daerah, sejalan dengan pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat. (*)
Pewarta | : Jaja Sumarja |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |