TIMES JABAR, BANJAR – Menyikapi keterlibatan pelajar MTS dalam aksi pengrusakan gedung DPRD, Kemenag Kota Banjar memberlakukan pembelajaran secara daring untuk pelajar Madrasah seluruh jenjang pendidikan baik negeri maupun swasta di bawah naungan Kemenag.
Ini disampaikan Kepala Kemenag Kota Banjar, Ahmad Fikri Firdaus kepada TIMES Indonesia, Selasa (2/9/2025).
"Iya, belajar di rumahnya masing-masing secara daring dibawah pengawasan guru dan orangtuanya," jelas Fikri.
Langkah ini disebut Kepala Kemenag ini menyusul dengan perkembangan situasi dan kondisi sosial politik serta keamanan yang semakin naik eskalasinya.
"Pembelajaran secara daring diberlakukan selama dua hari, sejak kemarin. Kami mengimbau agar Kepala Madrasah dan para guru berkoordinasi dengan orang tua murid dalam memantau pelaksanaan pembelajaran daring ini," katanya menambahkan.
Fikri menegaskan bahwa kepala Madrasah sudah di instruksikan untuk memastikan agar tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan murid di Madrasah agar menjaga kondusifitas dan stabilitas keamanan nasional serta tidak terprovokasi ajakan dan berita yang tidak bertanggung jawab.
"Kami juga tidak memperkenankan dulu penggunaan kendaraan dinas pelat merah dan menyarankan kepala Madrasah dan tenaga pendidil untuk menggunakan pakaian casual yang rapih serta melakukan doa bersama di lingkungan madrasahnya," katanya.
Sebelumnya, terdata ada beberapa pelajar dari MTS yang diamankan polisi usai aksi pengrusakan Gedung DPRD Kota Banjar, Sabtu (30/8/2025).
Salah satu terduga pelaku pengrusakan, Gagah (nama samaran) yang masih pelajar MTS mengaku hanya ikut-ikutan setelah ada ajakan melalui group kelompok motor Sonic di WhatsApp.
"Saya hanya ikut-ikutan saja, ada ajakan di grup," katanya.
Terduga pelaku lainnya yang merupakan pelajar SMK juga menyatakan bahwa keikutsertaannya dalam aksi perusakan gedung parlemen dikarenakan adanya ajakan dari kawan bermainnya.
"Saat kejadian, begitu yang lain melakukan pelemparan ya saya ikutan juga," ungkapnya.
Setelah diamankan polisi, keduanya mengaku menyesal dan berjanji tidak akan terlibat aksi anarkis lagi.
Sementara itu, halaman Mapolres Banjar kini berjajar sebanyak 24 motor yang disita polisi untuk dijadikan barang bukti. 19 diantaranya adalah motor Sonic yang mayoritas tanpa nomor plat kendaraan bermotor.
Sebelumnya, puluhan anggota diduga kelompok motor dengan brutal melakukan aksi pelemparan batu dan benda lainnya ke gedung DPRD Kota Banjar.
Dalam aksinya yang terekam kamera TIMES Indonesia secara ekslusif, terdapat puluhan pelajar SMP dan SMK yang melempari kaca-kaca bangunan milik pemerintah tersebut.
Beberapa diantara mereka bahkan melancarkan aksinya sambil berboncengan menggunakan motor dengan knalpot bising yang memekakan telinga lalu merekam aksinya menggunakan ponselnya.
Pelaku pengrusakan juga mencabut beberapa tiang bendera dan mengibarkannya sambil melempari kaca gedung yang seketika pecah berserakan.
Aksi yang berlangsung kurang lebih 7 menit ini juga dilakukan beberapa orang dewasa yang ikut merusak sambil mabuk. Pengrusakan berhenti dan para pelaku langsung melarikan diri begitu Polisi, TNI dan Satpol PP tiba dilokasi.
Setelah aksi pengrusakan, setengah jam kemudian para pelaku mulai diamankan di Polres Banjar. Tak sedikit dari pelaku yang tercatat sebagai warga luar Kota Banjar seperti Ciamis, Cilacap dan Pangandaran.
Pemerintah Kota Banjar bersama Forkopimda kemudian menggelar kegiatan bersih-bersih kantor DPRD pada hari Minggu (31/8/2025). (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kota Banjar Pasca Aksi Rusuh di DPRD, Kemenag Berlakukan Pembelajaran Daring
Pewarta | : Sussie |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |