TIMES JABAR, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sepakat memperkuat kerja sama guna mendukung arsitektur regional yang terbuka, inklusif, dan berpusat pada ASEAN.

Komitmen ini disampaikan dalam pernyataan bersama setelah pertemuan bilateral mereka di Gedung Putih, Selasa (12/11/2024) waktu setempat.

Dukungan untuk Sentralitas ASEAN

Presiden Prabowo menyambut baik komitmen AS terhadap sentralitas ASEAN dan pelaksanaan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). Pernyataan ini menegaskan pentingnya kerja sama regional di kawasan Asia-Pasifik dan Samudra Hindia.

“Kami mendukung penuh peran ASEAN sebagai pusat arsitektur kawasan yang menjunjung tinggi hukum internasional,” ujar Presiden Prabowo dikutip dari Whitehouse.gov, Rabu (13/11/2024). 

Presiden Biden menegaskan bahwa AS akan terus menjadi mitra strategis ASEAN, termasuk dalam menghadapi tantangan global dan regional.

Fokus pada Krisis Myanmar

Kedua pemimpin juga menyoroti krisis yang masih berlangsung di Myanmar. Mereka menegaskan dukungan terhadap implementasi Konsensus Lima Poin ASEAN dan mengapresiasi peran Utusan Khusus ASEAN dan PBB dalam menangani isu tersebut.

“Kami menyerukan penghentian segera kekerasan terhadap warga sipil dan mendorong dialog nasional untuk mengembalikan demokrasi yang inklusif di Myanmar,” kata Presiden Biden.

Pernyataan bersama itu juga menekankan pentingnya menciptakan kondisi yang memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Myanmar.

Penguatan Hubungan Bilateral

Pertemuan ini merupakan bagian dari kunjungan kerja resmi Presiden Prabowo di AS, yang bertujuan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Selain membahas isu regional, kedua pemimpin juga membahas peluang kerja sama di bidang ekonomi, pertahanan, dan energi.

Kunjungan ini menjadi tonggak baru dalam hubungan strategis kedua negara, yang diharapkan dapat semakin memperkuat stabilitas dan kemakmuran di kawasan. (*)