TIMES JABAR, BANJAR – Lebih dari 10 tahun perjalanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan telah memberikan dampak dan manfaat yang banyak untuk seluruh masyarakat Indonesia. Begitu juga yang dirasakan oleh Dicki Sodikin (53) yaitu seorang ayah dari pasien talasemia Titan Alfinsidik (17).
Ditemui saat melakukan pengobatan di RSUD Kota Banjar, Dicki menceritakan pengalaman sang anak bahwa saat ini tengah berjuang untuk melawan penyakit talasemia yang telah dideritanya sejak kecil dan mengharuskan untuk rutin satu bulan sekali melakukan transfusi darah.
“Saya mengetahui kalau anak saya mengidap penyakit talasemia, yaitu waktu kelas 1 SD. Waktu itu, anak saya sakit dan diperiksa ke Puskesmas di kampung. Dokter mengatakan kalau anak saya kekuragan gizi. Lalu Puskesmas memberikan rujukan untuk diperiksa lebih lanjut di rumah sakit yang berada di Kota Banjar. Setelah melakukan cek laboratorium dan diperiksa oleh dokter spesialis anak, lalu anak saya didiagnosa oleh dokter, yaitu terkena penyakit talasemia,” ungkap Dicki.
Menurut Dicki, anaknya harus rutin satu bulan sekali untuk melakukan pengobatan dan transfusi darah ke RSUD Kota Banjar. Dicki tetap semangat untuk mengantar sang anak melakukan pengobatan karena baginya kesehatan sang anak merupakan hal yang paling penting untuk dirinya.
“Saya setiap bulan rutin datang ke RSUD Kota Banjar mengantar anak saya untuk melakukan pengobatan dan transfusi darah meskipun jarak dari Pangandaran ke Banjar cukup jauh tetapi apa pun akan saya lakukan demi kesembuhan anak saya,” ungkap Dicki.
Dicki bercerita kalau dirinya sudah lama terdaftar sebagai peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Dari awal anaknya didiagnosa menderita penyakit talasemia, Dicky sudah memanfaatkan kepesertaan Program JKN untuk pengobatan sang anak. Menurut Dicky, Program JKN ini sangat membantu Dicky dan keluarga.
“Saya dan keluarga sudah lama terdaftar sebagai peserta JKN. Semenjak anak saya terkena penyakit talasemia, saya selalu menggunakan BPJS Kesehatan untuk melakukan pengobatan dan transfusi darah setiap bulannya. Saya bersyukur karena saya dan keluarga telah terdaftar sebagai peserta JKN sejak lama, mungkin jika saya belum terdaftar sebagai peserta JKN, saat ini saya akan kebingungan memikirkan masalah biaya pengobatan dan transfusi darah di setiap bulannya,” ujar Dicki.
Menurut Dicki pelayanan di RSUD Kota Banjar sangat baik, dokter dan petugas rumah sakit yang bertugas memberikan pelayanan yang baik untuk semua pasien talasemia. Dengan semua kemudahan yang telah Dicki dapatkan, dalam menjalani pengobatan talasemia sang anak membuat Dicki dan kelurga terus mengucapkan rasa syukur. Dicki berharap semoga masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN untuk secepatnya mendaftar supaya manfaat dari Program JKN bisa terasa oleh semua masyarakat Indonesia.
“Kemudahan-kemudahan Program JKN sudah saya dapatkan, saya sangat bersyukur karena Program JKN telah memberikan jaminan kesehatan seumur hidup untuk anak saya. Saya berharap agar semua masyarakat terdaftar sebagai peserta JKN, supaya bisa merasakan manfaat yang banyak sebagai peserta JKN,” tambah Dicki.
Di akhir percakapan, Dicki mengucapkan terima kasih untuk BPJS Kesehatan yang telah memberikan jaminan kesehatan untuk anaknya dan tak lupa Dicki juga mengucapkan terima kasih untuk RSUD Kota Banjar karena sudah merawat dan memberikan pelayanan yang baik untuk anaknya.
“Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPJS Kesehatan karena sudah memberikan jaminan kesehatan untuk anak saya, saya sangat berterima kasih karena tidak ada biaya sedikitpun yang saya keluarkan untuk pengobatan anak saya selama ini. Tak lupa juga saya ucapkan terima kasih untuk RSUD Kota Banjar karena telah memberikan pelayanan yang baik untuk pasien penderita talasemia dan khusunya untuk anak saya,” tutup Dicki. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Warga Banjar Ini Bersyukur Program JKN Terus Dampingi Sang Anak Lawan Talasemia
Pewarta | : Sussie |
Editor | : Deasy Mayasari |