TIMES JABAR, JAKARTA – Musisi Dul Jaelani bersama band Debu berkolaborasi dengan merilis single religi berjudul Mabuk Lagi.
Hmm, dari judulnya seperti ga ada bau-bau religi ya. Eits jangan salah, setelah didengarkan dan dicerna, rupanya Mabuk Lagi mengintepresentasikan tentang cinta dalam makna spiritual.
Sebenarnya lagu ini merupakan pesan dari album pertama Debu. Band yang beranggotakan bule dari Amerika ini selalu konsisten mengusung lagu religi dengan konsep cinta dan spiritual.
Lirik lagu Mabuk Lagi ini ditujukan pada seseorang yang mabuk karena cinta pada Ilahi.
Dul dan Debu memasukkan elemen musik gambus dan musik tradisional dalam lagu ini.
Sedangkan untuk video musik digarap oleh sutradara Deriel Sudiro. Pada keterangan persnya, Deriel mengaku punya tantangan tersendiri pada VM mabuk Cinta. Ia harus mampu menggambarkan pesan lagu ini secara visual dengan cara yang tepat. Tujuannya, penonton mampu menghayati lagu dengan menonton VM.
Deriel menjelaskan mabuk dalam VM tersebut bukanlah mabuk yang sebenarnya. Itu hanya ilusi saja, karena di akhir video Dul hanya minum air putih.
Dul Jaelani
Abdul QodirJaelani atau Dul Jaelani merupakan musisi muda Tanah Air. Ia adalah putra dari Ahmad Dhani dan Maia Estianti.
Dibalik semua 'kegaduhan' yang pernai ia perbuat, namun Dul mampu membuktikan dirinya sebagai musisi.
Dul, baik solo maupun band telah merilis beberapa album dan single. Cowok kelahiran tahun 2000 ini awalnya membentuk band bersama kakak-kakaknya dengan nama The Lucky Laki. Lagu andalan mereka adalah Aku Bukan Superman.
Meski jarang merilis album dan single, band Lucky Laki masih eksis sampai saat ini. Band ini juga kerap manggung di berbagai festival musik.
Sebagai pencinta musik grunge, Dul lalu membentuk band Backdoor pada tahun 2013.
Beberapa tahun kemudian, Dul kembali bikin band bernaa Ahmad Bersaudara. band aliran retro ini beranggotakan Dul dam El (El Jalaludin Rumi). Ahmad Bersaudara sempat merilis single Jika Kau Percaya.
Debu
Band Debu merupakan band asal Amerika yang hijrah ke Indonesia. Bukan tanpa alasan, mereka hijrah untuk mendalami agama sekaligus menyalurkan bakat bermusik.
Saat di Amerika, band di bawah bimbingan Syekh Fattah itu bernama Dust on the Road.
Debu yang sudah fasih berbahasa Indonesia itu mengusung aliran musin dengan memasukkan ragam budaya dari berbagai begara. Mereka mmabwa irama Timur Tnegah, country, jazz dan world musik. Alat musik rebana juga tak pernah ditinggalkan.
Band sufi ini dikenal dengan liriknya yang mendalam dan terkesan mistis, sufistik, lahir dari kalbu yang mabuk cinta dan kerinduan pada Allah SWT.
Album perdananya bertajul Mabuk Cinta dirilis tahun 2003. Album itu dirilis dalam dua bahasa, yaitu Indonesia dan Arab.
Selanjutnya di tahun 2004 dirilis album kedua berjudul Makin Mabuk. Album ini juga dirilis dalam dua bahasa, yaitu Indonesia dan Inggris.
Dua album tersebut yang menjadi inspirasi lagu Mabuk Lagi bersama Dul Jaelani.
Debu konsisten merilis album, diantaranya Nyawa dan Cinta, Gubahan Pencinta dan Hep Beraber (Ucapkanlah Bersama). Menariknya setiap albumnya dirilis dalam beberapa bahasa tak hanya Indonesia, tapi juga Inggris, Arab, Turki, Cina dan Italia.
Selain bersama Dul Jaelani, band Debu juga pernah berkolaborasi dengan musisi Indonesia lainnya, seperti Opick, Sandhy Sondoro dan Virgoun. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Dul Jaelani ft Debu Rilis Single Religi Mabuk Lagi
Pewarta | : Dhina Chahyanti |
Editor | : Dhina Chahyanti |