TIMES JABAR, TASIKMALAYA – PIA Ardhya Garini Cabang 7/D.I Lanud Wiriadinata dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Manonjaya berhasil menciptakan inovasi baru berupa media tanam organik ramah lingkungan.
Inovasi ini dikembangkan melalui pemanfaatan limbah kotoran domba dari Dirgantara Farm Lanud Wiriadinata sebagai bahan utama, dengan konsep “Berkebun Praktis untuk Masa Depan.”
Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 7/D.I Lanud Wiriadinata, Ny. Erti Taufik Agus Hidayat, bersama pengurus dan anggota PIA Ardhya Garini.
Sejumlah anggota PIA membuat puluhan media tanam pada polibag di Dirgantara farm Lanud Wiriadinata. (FOTO: Pen Lanud Wiriadinata Tasikmalaya/TIMES Indonesia)
Asep dan Wawat Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya memandu kegiatan proses pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan limbah kotoran domba.
Teknik ini tidak memerlukan proses fermentasi yang rumit. Media tanam dibuat dengan mencampurkan tanah gembur, sekam bakar, serbuk gergaji, dan kotoran domba kering dalam perbandingan tertentu. Hasilnya adalah media tanam yang langsung siap digunakan, memiliki tekstur gembur, serta ramah lingkungan.
“Media tanam ini sangat mendukung ketahanan pangan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Dengan memanfaatkan bahan-bahan sederhana, kita mampu menciptakan solusi efektif untuk bercocok tanam yang praktis dan efisien,” jelas Asep. Jumat (22/11/2024)
Sementara itu Ketua PIA Ardhya Garini Lanud Wiriadinata Ny. Erti Taufik Agus Hidayat mengungkapkan bahwa inisiatif ini merupakan langkah nyata dalam pengelolaan limbah peternakan menjadi produk bernilai guna.
“Kami ingin memotivasi masyarakat bahwa dengan bahan sederhana, kita bisa menciptakan media tanam berkualitas yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga meningkatkan hasil pertanian. Media ini juga cocok untuk konsep 'Mina Padi,' yaitu integrasi perikanan dan pertanian padi,” tuturnya.
Komandan Lanud Wiriadinata, Letkol Pnb Taufik Agus Hidayat, yang turut hadir, menjelaskan bahwa program ini adalah bagian dari konsep Pertanian Terpadu Dirgantara Farm Lanud Wiriadinata.
Dirgantara Farm memadukan berbagai sektor, seperti peternakan domba, pengolahan limbah menjadi pupuk organik, budi daya padi organik, mina padi, dan budi daya ikan nila.
“Program ini dirancang untuk mendukung ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan nasional,” tegasnya.
Komandan Lanud menambahkan bahwa program Pertanian Terpadu ini tidak hanya fokus pada keberlanjutan lokal tetapi juga memberi kontribusi strategis bagi ketahanan pangan nasional.
“Dengan pengembangan teknologi modern, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan kolaborasi dengan berbagai pihak, kami yakin program ini dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam menghadapi tantangan pangan,” jelasnya.
Diharaokan kolaborasi yang dibangun saat ini antara PIA Ardhya Garini Cabang 7/D.I Lanud Wiriadinata dan BPP Manonjaya membuka peluang besar untuk pengembangan media tanam ramah lingkungan. Media tanam ini diharapkan dapat diaplikasikan secara luas, baik di sektor rumah tangga maupun pertanian skala besar.
Dengan keberhasilan program ini, Dirgantara Farm Lanud Wiriadinata semakin mengukuhkan perannya sebagai pusat inovasi pertanian terpadu di Tasikmalaya. Upaya ini juga menunjukkan sinergi antara komunitas militer dan masyarakat sipil dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Ini Inovasi PIA Ardhya Garini Lanud Wiriadinata dan BPP
Pewarta | : Harniwan Obech |
Editor | : Ronny Wicaksono |