https://jabar.times.co.id/
Berita

Smartren Ramadan: Tanamkan Nilai Keislaman dan Kemandirian Siswa Difabel Tasikmalaya

Kamis, 06 Maret 2025 - 20:38
Smartren Ramadan: Tanamkan Nilai Keislaman dan Kemandirian Siswa Difabel Tasikmalaya Seorang difabel saat membaca Al Qur'an Braile didampingi Kepala Sekolah dan guru pendamping di SLB Patriot Indihiang, Kota Tasikmalaya. Kamis (6/3/2025). (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Suasana di Yayasan Patriot Kota Tasikmalaya terlihat lebih semarak dibandingkan hari-hari biasanya. Di beberapa kelas, ratusan siswa difabel mengantre dengan tertib untuk mendapatkan buku kegiatan amaliah Ramadan yang dibagikan oleh seorang guru pendamping.

Sebagian dari mereka duduk di bangku, sibuk menuliskan nama mereka di halaman sampul buku dengan penuh antusias.

Tak lama berselang, seorang ustaz memasuki kelas dan mulai menyampaikan tausiyah. Dengan suara lembut namun penuh makna, ia mengupas tentang pentingnya empati dalam kehidupan, khususnya bagi umat Muslim terhadap mereka yang tertimpa bencana serta kaum fakir miskin. 

Seorang-difabel-2.jpg

Mata para siswa pun berbinar, mendengarkan dengan penuh perhatian, dengan mencoba menyerap setiap kata yang diucapkan sang ustadz.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Smartren Ramadan yang bertajuk Pesantren Mandiri Sekolah  yang diikuti oleh 112 siswa difabel yang bernaung di SLB Patriot Kota Tasikmalaya. 

"Ya, Program ini digelar dalam dua gelombang, yakni mulai hari ini, tanggal  6 Maret 2025," ungkap Eulis Siti Hasanah saat ditemui di ruang Kepala Sekolah SLB Patriot, Kamis (6/3/2025).

Pesantren Mandiri Sekolah menurut Eulis  merupakan konsep inovatif yang memungkinkan siswa berkebutuhan khusus untuk mengikuti pesantren kilat di lingkungan sekolah mereka sendiri. Dengan bimbingan guru dan tokoh agama, mereka belajar tentang nilai-nilai keislaman, pendidikan karakter, serta kepedulian sosial.

Eulis Siti Hasanah, salah satu guru yang terlibat dalam program ini, menegaskan bahwa Smartren Ramadan di SLB Patriot bukan sekadar kegiatan keagamaan biasa, melainkan juga wadah bagi siswa difabel untuk mengembangkan kemandirian spiritual dan sosial.

“Kita berharap Smartren Ramadan di SLB Patriot Kota Tasikmalaya akan menjadi program inovatif yang menggabungkan pendidikan karakter, penguatan nilai keislaman, dan teknologi digital. Dengan berbagai kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi siswa disabilitas, mereka dapat mengembangkan kemandirian spiritual dan sosial, serta menjadi pribadi yang lebih baik setelah menjalani ibadah Ramadan,” ungkap Eulis.

Salah satu keunikan dari program ini adalah penyelenggaraan kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa difabel. 

Beberapa di antaranya melibatkan metode pembelajaran berbasis teknologi digital untuk mempermudah pemahaman siswa, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan dalam aspek komunikasi dan mobilitas.

Selain mendengarkan ceramah agama, para siswa juga mengikuti berbagai kegiatan seperti Tadarus Al-Qur’an menggunakan aplikasi khusus bagi siswa dengan keterbatasan penglihatan.

"Kemudian ada kegiatan Praktik ibadah, termasuk wudhu dan salat, dengan pendampingan intensif dari guru." terangnya. 

Dengan pendekatan yang inklusif ini, Smartren Ramadan di SLB Patriot Kota Tasikmalaya menjadi program yang tidak hanya membangun keimanan tetapi juga memperkuat keterampilan sosial dan kemandirian siswa difabel.

Kesuksesan program ini tak lepas dari kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Orang tua turut serta dalam mendukung kegiatan dengan membimbing anak-anak mereka dalam mengamalkan ilmu yang didapat dari pesantren kilat ini. 

Sementara itu, masyarakat sekitar juga memberikan dukungan moral dan material agar kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.

“Kami sangat bersyukur ada program seperti ini. Anak-anak kami yang berkebutuhan khusus bisa belajar agama dengan cara yang lebih mudah dipahami. Harapannya, setelah Ramadan, mereka semakin mandiri dalam menjalankan ibadah dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi,” ujar salah satu orang tua siswa yang enggan disebut namanya. 

Program Smartren Ramadan di SLB Patriot Kota Tasikmalaya membuktikan bahwa siswa difabel juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan agama dan karakter yang berkualitas.

Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, mereka dapat tumbuh menjadi individu yang cerdas, berakhlak mulia, dan berdaya saing.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pesantren kilat bukan hanya sekadar mengajarkan nilai-nilai keislaman, tetapi juga menjadi ajang pemberdayaan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Dengan adanya program ini, diharapkan siswa SLB Patriot tidak hanya semakin taat dalam beribadah, tetapi juga memiliki empati yang tinggi terhadap sesama, serta mampu menghadapi kehidupan dengan lebih mandiri.

Pesantren Mandiri Sekolah di SLB Patriot Kota Tasikmalaya adalah terobosan inovatif dalam pendidikan inklusif berbasis keislaman. Dengan mengombinasikan nilai-nilai spiritual, pendidikan karakter, dan pemanfaatan teknologi, program ini menjadi langkah maju dalam mendukung perkembangan anak-anak difabel.

Di tengah bulan suci Ramadan, semangat para siswa untuk belajar dan berbagi kebaikan menjadi inspirasi bagi kita semua. Program ini membuktikan bahwa setiap anak, terlepas dari keterbatasannya, memiliki potensi besar untuk berkembang dan memberikan kontribusi bagi masyarakat.

"Sebagaimana ajaran Islam yang mengedepankan kasih sayang dan inklusivitas, Smartren Ramadan ini menjadi wujud nyata dari semangat rahmatan lil ‘alamin—rahmat bagi seluruh alam." pungkas Eulis. (*)

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.