TIMES JABAR, JAKARTA – Tahun 2023 lalu, IHSG ditutup pada level 7.303,89. Dengan posisi IHSG terakhir, Jumat (212/2024), pada level 7.054,42, rasa-rasanya sulit bagi IHSG untuk bisa ditutup pada level positif di tahun 2024 ini.
"Berbagai sentimen negatif yang masih melekat, kondisi fundamental emiten yang masih belum mendukung, dan kekhawatiran akan kebijakan PPN 12 persen, sepertinya masih membayangi perdagangan hingga bulan Januari tahun depan," ujar Satrio Utomo, praktisi pasar modal Komunitas Trader Saham Trading Saham, Senin (30/12/2024).
Kondisi dari bursa di kawasan regional Asia sendiri masih cenderung kurang kondusif, sebagai imbas dari penurunan 333,59 poin (-0,77 persen) yang terjadi pada indeks Dow Jones Industrial pada hari Jumat. Indeks Nikkei pagi hari ini running dengan koreksi sekitar 300 poin (-0,7 persen), sedangkan Hang Seng dibuka menguat tipis sekitar 90 poin (+0,48 persen).
IHSG pada hari ini diperkirakan masih akan bergerak bervariasi pada kisaran sempit 7.000 - 7.100. Hanya penutupan diatas resisten ke dua 7.120 yang akan memastikan bahwa tahun 2025 nanti, IHSG akan memiliki Januari Effect dengan trend positif. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: IHSG Menunggu Hari Terakhir Perdagangan 2024
Pewarta | : Hendarmono Al Sidarto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |