TIMES JABAR, BANTEN – Pupuk bersubsidi yang diperuntukkan para petani di Provinsi Banten per tanggal 1 Januari 2025 diklaim telah tersedia dan siap untuk ditebus para pengguna.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten, Agus M Tauhid mengatakan, bahwa segala persiapan untuk penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2025 telah selesai dilakukan.  

"Persiapan penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2025 sudah selesai dengan adanya SK Gubernur Banten dan SK Bupati/Walikota tentang pupuk bersubsidi di Provinsi Banten," katanya kepada wartawan, Kamis (2/1/2025).

Agus mengatakan, pihak produsen telah mengadakan perjanjian jual beli dengan pihak ketiga distributor sampai pada kios pengecer. Oleh karenanya, Agus memastikan di awal tahun 2025 ini, pupuk bersubsidi di Provinsi Banten sudah bisa langsung ditebus oleh para petani.

"Per 1 Januari (2025) pupuk bersubsidi sudah tersedia dan siap ditebus oleh petani," paparnya.

Dalam kesempatan yang sama Agus mengungkapkan bahwa dalam penyaluran pupuk subsidi di Provinsi Banten sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab, kata dia, dalam penyaluran pupuk bersubsidi ini benar-benar dikawal secara ketat. 

"Penebusannya itu menggunakan KTP berdasarkan NIK," tegasnya.

Dihubungi terpisah, Manager Penjualan Area Banten PT Pupuk Indonesia, Adhitya Herwin mengungkapkan bahwa berdasarkan data PT Pupuk Indonesia, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir penebusan pupuk bersubsidi mengalami peningkatan.

Dirinya menuturkan, pada tahun 2021 penebusan pupuk menyentuh angka 81.331 ton, di tahun 2022 di angka 83.798 ton, di tahun 2023 sempat mengalami penurunan yakni 74.840 ton akibat kemarau panjang. Namun, di tahun 2024, dirinya mengatakan bahwa terjadi lonjakan penebusan pupuk yang cukup signifikan yakni menembus angka 100.128 ton.

"Alhamdulillah 3 tahun terakhir dari tahun 2021-2024 mengalami peningkatan penebusan pupuk bersubsidi di provinsi Banten," katanya. 

Adhitya menerangkan, saat ini Pemprov Banten bersama dengan PT Pupuk Indonesia menargetkan penebusan pupuk bersubsidi di tahun 2025 dapat mencapai nilai optimal dengan alokasi sebesar 170.502 ton.

"Pemerintah melalui kementerian pertanian telah menetapkan alokasi tahun 2025, Banten diberikan alokasi sebesar 170.502 ton dengan rinciannya terdiri dari pupuk urea sebesar 82.904 ton, pupuk NPK 72.129 ton, dan 15.469 ton pupuk organik," ujarnya.

Adhitya menjelaskan kriteria petani yang berhak menerima pupuk bersubsidi ialah, petani yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan) atau gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang menggarap lahan maksimal 2 hektar.

"Sesuai dengan Permentan no 1 tahun 2024, pupuk subsidi diberikan untuk petani yang melakukan usaha tani subsektor 9 komoditas yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, petani kopi, tebu rakyat dan kakao," ujarnya.

Selain itu, Adhitya juga menegaskan dan memastikan bahwa stok pupuk bersubsidi di Provinsi Banten sudah tersedia di semua pengecer untuk ditebus oleh petani.

"Dalam mendukung program swasembada pangan yang di dukung pemerintah, kami perhari ini sudah menyiapkan stok di seluruh pengecer di provinsi Banten, "Alhamdulillah semua pengecer sudah siap stoknya untuk di tebus petani per satu Januari. Dimana prosesnya hanya membawa KTP & memastikan petani sudah terdaftar di e-RDKK," tandasnya. (*)