https://jabar.times.co.id/
Berita

Ratusan Pelajar di Garut Selatan Ikuti Jambore Relawan Pelajar Bela Alam 2024

Minggu, 22 September 2024 - 10:56
Ratusan Pelajar di Garut Selatan Ikuti Jambore Relawan Pelajar Bela Alam 2024 Sejumlah pelajar saat mengikuti simulasi penangan bencana gempa megatrush di Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, Sabtu (21/9/2024) (FOTO: Mang Ipi/TIMES Indonesia) 

TIMES JABAR, GARUT – Sebanyak 480 pelajar dari 20 sekolah SMA/SMK sederajat di wilayah Garut Selatan dengan antusias mengikuti Jambore Relawan Pelajar Bela Alam (RPBA) 2024. 

Kegiatan yang digagas oleh komunitas Relawan Pecinta Alam Pameungpeuk (Repalapa) ini sukses digelar meskipun sempat terkendala oleh gempa berkekuatan 5.0 magnitudo yang terjadi di Kecamatan Pasirwangi, Garut, pada 18 September 2024.

Samsul Marifat, Ketua Pelaksana Jambore RPBA 2024, menyatakan bahwa kegiatan jambore ini berjalan sukses.

"Alhamdulillah, acara jambore ini berjalan dengan sukses dan lancar. Mulai dari registrasi peserta, apel pembukaan, pemberian materi kelas, gladi simulasi gempa megathrust, hingga penutupan dengan ramah tamah antara panitia, tamu undangan, dan peserta," ujarnya saat dihubungi TIMES Indonesia, Minggu (22/9/2024) 

Samsul juga mengungkapkan bahwa meskipun acara yang awalnya direncanakan berlangsung selama dua hari harus dipadatkan menjadi satu hari penuh, antusiasme peserta tetap tinggi.

 "Kami semua tetap bersemangat, meski jadwal harus dipadatkan. Ini menjadi bukti bahwa para pelajar sangat antusias untuk belajar tentang kesiapsiagaan bencana," tambahnya.

Jambore ini mendapatkan dukungan besar dari sekitar 60 lembaga non-pemerintah, termasuk lembaga-lembaga yang bergerak di bidang mitigasi bencana seperti Squad PBI, DMC Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, dan berbagai donatur lokal di Garut Selatan. 

Meskipun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat dan BPBD Garut harus fokus pada penanganan gempa, acara tetap terlaksana dengan baik berkat kerjasama lintas lembaga.

Kegiatan ini melibatkan 480 pelajar dari berbagai sekolah di Garut Selatan, dengan peserta yang datang dari daerah paling jauh, yaitu Kecamatan Cilawu. 

Total peserta dan tamu undangan yang hadir mencapai 700 orang, menunjukkan tingginya kepedulian masyarakat terhadap edukasi kesiapsiagaan bencana.

Drs. H. Dadang Muhidin, M.Si., Camat Pameungpeuk, yang menjadi inspektur apel pembukaan, memberikan apresiasi besar kepada panitia dan seluruh pihak yang terlibat. 

“Acara ini harus menjadi momentum untuk meningkatkan kesiapsiagaan dini terhadap bencana, terutama di Garut Selatan yang rawan terhadap gempa bumi dan tsunami,” ungkap Dadang.

Ia menambahkan bahwa jumlah peserta yang jauh melampaui ekspektasi adalah pencapaian luar biasa. “Ini adalah bukti nyata betapa pentingnya kesiapan kita dalam menghadapi bencana. Saya terkejut ketika diminta menjadi pembina apel, namun ini menjadi momen penting untuk menyuarakan pentingnya kesiapsiagaan di wilayah ini,” lanjutnya.

Sementara itu Subur Rohjinawi, Komandan Squad PBI, yang juga berperan sebagai pembina pelaksana, menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi aktif pelajar dalam kegiatan ini.

 "Antusiasme pelajar Garut Selatan sangat luar biasa. Ini menunjukkan potensi besar generasi muda dalam penanggulangan bencana. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi awal yang baik bagi perkembangan relawan bencana di masa depan," ujarnya.

Subur juga berharap bahwa hasil dari jambore ini dapat diteruskan kepada pihak terkait, termasuk BPBD dan BNPB, untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut. Ia juga menekankan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting dalam membentuk relawan-relawan tangguh di masa depan.

Komunitas Repalapa, selaku penggagas acara, merasa bangga atas kesuksesan jambore ini. Samsul Marifat menyebutkan bahwa pihaknya yakin 480 pelajar yang berpartisipasi akan menjadi agen-agen relawan yang siap melayani masyarakat. 

"Regenerasi ini akan memegang tongkat estafet pergerakan relawan di Garut Selatan. Kami yakin bahwa pelajar-pelajar ini akan menjadi garda depan dalam kesiapsiagaan bencana di masa depan," ungkap Samsul.

Aah Anwar, Kepala Pelaksana BPBD Garut, yang hadir dalam penutupan jambore, menyampaikan dukungannya meski harus terlambat hadir karena menangani gempa di wilayah lain. 

"Meskipun kami terlambat hadir, saya sangat mengapresiasi pelaksanaan jambore ini. BPBD Garut berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan kapasitas relawan di Garut Selatan," katanya.

Aah juga menyebutkan bahwa pihaknya akan terus berupaya melengkapi sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan mitigasi bencana di daerah tersebut. 

"Selter pengungsi di Desa Pamalayan akan menjadi pusat Sekretariat Bersama Relawan PB Garsel. Kami akan melengkapinya dengan fasilitas yang memadai untuk mendukung kegiatan penanggulangan bencana," lanjutnya.

Kolaborasi Pentahelix untuk Kesiapsiagaan Bencana

Jambore RPBA 2024 menjadi contoh nyata kolaborasi pentahelix, melibatkan masyarakat, pemerintah, lembaga non-pemerintah, serta akademisi dalam memperkuat kesiapsiagaan bencana. 

Kegiatan ini diharapkan menjadi agenda rutin yang dapat meningkatkan ketangguhan masyarakat Garut Selatan terhadap ancaman bencana alam.

Dengan suksesnya pelaksanaan Jambore RPBA 2024, pelajar di Garut Selatan kini memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang penanggulangan bencana. Kegiatan seperti ini menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi muda yang siap menghadapi tantangan alam di masa depan. (*)

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.