TIMES JABAR, MAJALENGKA – Puluhan kendaraan terjaring di hari pertama Operasi Keselamatan 2025 yang digelar oleh Satlantas Polres Majalengka.

Kapolres Majalengka, AKBP Indra Novianto melalui Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP Rudy Sudaryono, mengungkapkan bahwa di hari pertama dalam operasi yang digelarnya itu, pihaknya mencatat sedikitnya ada 175 pengendara yang melanggar aturan.

“Sebagian besar pelanggar adalah pengendara roda dua. Dari jumlah tersebut, 14 pengendara ditindak menggunakan ETLE, sedangkan 4 lainnya dikenai tilang manual karena menggunakan knalpot yang tidak sesuai spesifikasi teknis,” kata AKP Rudy Sudaryono, Senin (10/2/2025) 

Tak hanya penindakan, operasi ini juga menekankan pendekatan edukatif. Petugas memberikan teguran kepada 175 pengendara yang tidak tertib berlalu lintas, baik pengendara roda dua maupun roda empat.

Operasi Keselamatan 2025 ini berlangsung serentak di seluruh Indonesia selama 14 hari, mulai 10 hingga 23 Februari 2025. Di Majalengka, razia difokuskan pada titik-titik rawan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.

Sasaran utama operasi ini meliputi pelanggaran seperti menggunakan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur, berkendara dalam pengaruh alkohol, tidak memakai helm SNI atau sabuk pengaman, berboncengan lebih dari satu orang, melawan arus serta melebihi batas kecepatan.

“Kami juga menindak kendaraan yang membawa muatan berlebih, menggunakan knalpot bising, strobo ilegal, hingga pelat nomor khusus yang tidak sesuai aturan,” tambahnya.

Selain razia dan penindakan, Satlantas Polres Majalengka juga mengutamakan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas).

“Sosialisasi dilakukan melalui berbagai cara, seperti pemasangan spanduk di lokasi strategis, pengumuman keliling (wawar mobile), talk show di radio serta kampanye di media sosial,” jelasnya.

Kasat Lantas Polres Majalengka pun menegaskan, bahwa dengan adanya Operasi Keselamatan 2025, pihaknya berharap kesadaran masyarakat terhadap aturan lalu lintas semakin meningkat, sehingga angka kecelakaan dapat ditekan. (*)