TIMES JABAR, MAJALENGKA – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait potensi Megathrust. Pemkab Majalengka pun langsung menindaklanjuti SE tersebut.

Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi mengatakan, bahwa sejauh ini pemerintah Kabupaten Majalengka, sudah melakukan langkah upaya kesiapsiagaan masyarakat.

Mengingat gempa skala besar atau Megathrust bukanlah prediksi tetapi merupakan potensi. Pemkab Majalengka pun terus memperbarui informasi mengenai gempa, sehingga terwujudnya kewaspadaan sejak dini.

"Meski demikian, kami tetap meminta kepada masyarakat Kabupaten Majalengka, untuk tidak panik dan tetap tenang, namun senantiasa waspada," ujar Dedi Supandi kepada TIMES Indonesia, Rabu (11/9/2024).

Ia pun menjelaskan, bahwa langkah untuk mewaspadai potensi adanya Megathrust tersebut, Pemkab Majalengka, sudah melakukan berbagai antisipasi preventif.

"Termasuk beberapa program dan kegiatan yang sudah kita titipkan di beberapa perangkat daerah sebagai bahan kewaspadaan," ungkap Dedi Supandi.

Disamping itu, Dedi juga menegaskan, bahwa berdasarkan hasil BMKG, hujan akan mulai turun di sekitar Bulan Oktober. Namun, untuk curah hujan yang cukup tinggi akan terjadi pada bulan November 2024.

"Ini juga termasuk antisipasi kita dalam menghadapi cuaca ekstrem. Jangan sampai akibat curah hujan dan Megathrust tersebut, dapat mengganggu tatanan pencoblosan Pilkada 2024 yang kita lakukan," ucapnya.

Oleh karena itu, Dedi juga menghimbau kepada para ketua atau pengurus TPS/kecamatan dan PPK, jika ada TPS-TPS yang rawan terhadap cuaca hujan agar mencari tempat tempat TPS yang bisa dengan segera memindahkan atau mengamankan surat suara tersebut.

"Nanti kita juga akan menggelar simulasi dan kami akan undang semua stakeholder untuk mengantisipasi bersama-sama terkait potensi Megathrust. Termasuk cuaca ekstrem tersebut," jelas Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi. (*)