TIMES JABAR, KUTAI KARTANEGARA – Musim kemarau yang berkepanjangan telah menyulitkan warga di Kelurahan Muara Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dalam memperoleh air bersih.
Menyikapi hal ini, Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling), bagian dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE), bekerja sama dengan Pertamina Foundation (PF) dan Institut Teknologi Kalimantan (ITK) untuk menghadirkan solusi berbasis energi bersih demi kesejahteraan dan kemandirian masyarakat setempat.
Inisiatif ini diwujudkan dengan pemasangan panel surya berkapasitas 3 kWp, yang menghasilkan sekitar 3.504 kWh per tahun, untuk mendukung operasional posyandu dan penyaring air bersih dengan kapasitas 8 m³ per hari.
Air yang dihasilkan dimanfaatkan untuk irigasi pertanian, budi daya ikan air tawar dalam empat kolam bioflok berkapasitas 2.000 ekor ikan per kolam, serta kebutuhan mandi, cuci, dan kakus (MCK). Sebagai bagian dari proyek bioflok, masyarakat juga menerima bantuan berupa 8.000 bibit lele, 800 kg pakan, serta empat tandon air berkapasitas 1.200 liter.
Menurut Avep Disasmita, Direktur Utama Pertamina Drilling, program ini merupakan wujud dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), yang bertujuan membangun ekosistem ekonomi sirkular di daerah tersebut.
“Melalui TJSL ini, kami berupaya mengatasi persoalan lokal dengan memaksimalkan potensi sumber daya dan keterampilan masyarakat. Bersama Pertamina Foundation (PF), Institut Teknologi Kalimantan (ITK), serta masyarakat, kami berkolaborasi agar manfaat yang diberikan dapat bertahan lama, sehingga masyarakat dapat menjadi mandiri dan sejahtera,” ujar Avep, Selasa (29/10/2024).
Dr. Eng Yunita Triana, M.Si., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITK, menambahkan bahwa inisiatif ini sangat relevan dengan kebutuhan air bersih di Muara Sanga-sanga.
“Daerah ini memiliki sumber air, namun air tersebut memerlukan pengolahan khusus agar layak digunakan. Karena air berasal dari danau bekas tambang, keberadaan air bersih sangat penting untuk menunjang kebutuhan sehari-hari dan mata pencaharian mereka. Karena itu, kami di ITK turut mendukung upaya yang dilakukan PDSI dan PF ini,” jelas Yunita.
Program TJSL Pertamina Drilling ini selaras dengan komitmen Pertamina dalam menerapkan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG), serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin Tanpa Kemiskinan, Energi Bersih dan Terjangkau, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta Penanganan Perubahan Iklim (SDGs 1, 7, 8, dan 13).
Direktur Operasi Pertamina Foundation, Yulius S. Bulo, menegaskan bahwa program ini adalah bukti sinergi multipihak dalam menciptakan solusi energi yang berkelanjutan.
“Keberhasilan ini menjadi bukti nyata sinergi antara Pertamina Grup, masyarakat, pemerintah, dan institusi pendidikan dalam menghadirkan solusi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, sekaligus berdampak positif pada ekonomi masyarakat,” kata Bulo. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pertamina Drilling Tawarkan Solusi Air Bersih Berbasis Energi Terbarukan
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |