https://jabar.times.co.id/
Berita

Workshop Bandung Inspiring Music: Harmoni, Konsistensi, dan Komunikasi dalam Berkarya

Sabtu, 28 September 2024 - 08:30
Workshop Bandung Inspiring Music: Harmoni, Konsistensi, dan Komunikasi dalam Berkarya Annisa Resmana & Rian Rastiana membawakan kisah perjalanan sukses Estuari di acara Bandung Inspiring Music yang berjalan dua hari, 17-18 September 2024 (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, BANDUNG – Kegiatan bermusik bukan hanya sekadar bermain alat musik, tetapi juga soal konsistensi dan kemampuan menciptakan karya yang berkelanjutan. Hal ini disampaikan dalam Workshop Bandung Inspiring Music (BIM) yang digelar oleh Disbudpar Kota Bandung dan Ferry Curtis & Tim di D'Majestik Bandung pada 27–28 September 2024.

Acara ini menjadi ajang berbagi pengalaman dan kisah sukses para musisi kota Bandung kepada musisi pemula dan komunitas lainnya.

Salah satu topik yang mencuri perhatian adalah bagaimana musisi Estuari, yang didirikan oleh Annisa Resmana dan Rian Rastiana, menjaga harmoni dalam berkarya. Menjawab pertanyaan dari penonton, Annisa menekankan bahwa proses kreatif mereka tidak hanya fokus pada komposisi musik, melainkan juga pada visi jangka panjang dari grup tersebut.

“Kami sering menghabiskan waktu berjam-jam mendiskusikan apa tujuan Estuari, siapa kami, dan apa manfaat yang ingin kami ciptakan. Setelah semua itu terjawab, barulah kami bisa melangkah ke fase berikutnya,” jelas Annisa.

Ia juga menyepakati pendapat musisi lainnya, seperti Cross Road dan Dany dari Java Jive, bahwa berada di industri musik bisa menjadi membosankan. Namun, bagi Annisa dan Rian, pertanyaan filosofis tentang karir mereka justru menjadi pemicu untuk terus maju. Mereka kerap merenungkan apa yang akan terjadi jika mencapai puncak karir dan bagaimana rasanya mendapat pengakuan di industri musik.

Komunikasi Sehat dan Transparansi: Kunci Harmoni Estuari

Annisa menuturkan bahwa harmoni yang mereka bangun bersama Rian didasari oleh komunikasi yang sehat dan transparan. Mereka berkomitmen untuk tidak berasumsi atau menyimpan perasaan tidak enak terhadap sesama anggota grup. Sikap terbuka inilah yang menurutnya dapat mencegah keretakan dalam kelompok musik.

“Di Indonesia, seringkali kita tidak enak mengutarakan perasaan karena takut menyinggung. Namun, saya dan Rian sangat transparan dalam berkomunikasi,” ungkap Annisa.

Rian menambahkan, setelah setiap penampilan, mereka selalu melakukan evaluasi untuk mengungkap hal-hal yang mungkin tidak nyaman bagi orang lain. Baginya, konflik bukanlah hal yang buruk, melainkan kesempatan untuk perbaikan dan refleksi.

“Kami terbiasa melakukan evaluasi segera setelah tampil, sehingga ritme kerja kami tetap berjalan dengan baik,” jelas Rian. Ia juga menekankan bahwa konflik justru bisa menjadi menyenangkan jika dihadapi dengan sikap yang benar, tanpa membawa beban emosional.

Inspirasi dari Dewa 19: Sikap Profesionalisme

Rian juga berbagi kisah inspiratif tentang grup musik legendaris Indonesia, Dewa 19, dan bagaimana profesionalisme mereka tercermin dalam setiap detail persiapan panggung. Menurutnya, sikap yang ditunjukkan oleh grup musik tersebut, seperti membawa stand microphone dan lighting sendiri, bukanlah tanda keperfeksionisan, tetapi rasa memiliki yang kuat terhadap karya mereka.

“Kami coba mengadopsi sikap tersebut dalam grup Estuari, dan hal ini sering saya komunikasikan kepada teman-teman musisi lainnya,” pungkas Rian.

Workshop Bandung Inspiring Music ini diharapkan dapat memberikan wawasan berharga kepada musisi pemula mengenai pentingnya harmoni, konsistensi, dan manajemen yang baik dalam industri musik. (*)

Pewarta : Djarot Mediandoko
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.