https://jabar.times.co.id/
Olahraga

Catatan Euro 2024: Psy War Boleh, tapi Jangan Meremehkan Lawan

Senin, 08 Juli 2024 - 18:22
Catatan Euro 2024: Psy War Boleh, tapi Jangan Meremehkan Lawan Empat tim terbaik dibabak semifinal Euro 2024 (Foto: Dok. Euro 2024)

TIMES JABAR, JAKARTAPENTAS Euro 2024, tampaknya tak hanya prestisius. Tapi juga arena sakral. Salah satu buktinya apa yang diucapkan pelatih Jerman, Julian Nagelsmann. 

Menjelang laga perempat final Jerman vs Spanyol, Nagelsmann mengatakan: "Lamine Yamal masih bau kencur. Minim pengalaman. Tim kami akan mampu meredamnya. Dan Jerman bakal memenangkan pertandingan."

Kalau hal itu diucapkan sebagai psy war atau perang syaraf jelang pertandingan, tentu boleh-boleh saja. Namun, tampaknya, Euro 2024 merupakan arena sakral juga. Boleh psy war, tapi jangan meremehkan lawan. 

Faktanya, Jerman akhirnya tersingkir di perempat final. Kalah 1-2 oleh Spanyol. Dan, Lamine Yamal berperan memberikan assist kepada pencetak gol pertama Spanyol, Dani Olmo di menit 51. 

Nah, kalau sudah begini bagaimana Nagelsmann? Pelatih yang masih muda, 36 tahun, ini terlihat tak hendak mengoreksi ucapannya yang meremehkan itu. 

Usai pertandingan itu, Nagelsmann justeru berkata: "Jerman sebenarnya tak layak tersingkir! Die Maanschaft mampu merespon dengan baik permainan menyerang Spanyol. Jerman unggul penguasaan bola 58 persen dibanding 42 milik Spanyol. Jerman juga lebih banyak melepas tembakan 25 kali, sedangkan Spanyol hanya 18 kali." 

Ucapan ini dilansir situs uefa.com dan dikutip sport.detik.com, 6 Juli lalu. Mungkin seperti itulah sikap pelatih muda. Yang mengabaikan faktor sakral.

Terlihat bahwa, ucapan Nagelsmann yang meremehkan pemain usia 16 tahun, Yamine Yamal, dan otomatis meremehkan Spanyol juga, kontan mendapatkan karmanya. 

Tapi ternyata, komentar yang bernada meremehkan kekuatan lawan itu, tak hanya dari pelatih usia muda. Ronald Koeman -- nama lengkap Ronaald Groenendijk Koeman -- yang kini berusia 64 tahun pun juga begitu. 

Nadanya memang tidak sekasar Nagelsmann. Yang diucapkan Koeman:  "Akan ada malam besar pada Rabu antara dua negara besar (Belanda dan Inggris), malam yang bersejarah. Jika kami bermain di final, saya lebih memilih Spanyol karena kami sudah menghadapi Prancis di fase grup," ucap Koeman dilansir dari situs resmi Euro. Kemudian dikutip cnn.indonesia.com.

"Tetapi yang pertama kami harus menyiapkan yang terbaik agar bisa bermain dengan bagus di semifinal," katanya menambahkan.

Judul berita cnnindonesia.com cukup tajam: "Jumpa Inggris di Semifinal, Belanda Siap-siap Gebuk Spanyol di Final."

Ucapannya tidak kasar, tapi esensinya Koeman yakin menang atas Inggris di semifinal, dan Prancis akan kalah oleh Spanyol di partai semifinal lainnya.

Apakah Koeman akan mengalami hal yang sama dengan Nagelsmann. Kita tunggu saja duel akbar Belanda vs Inggris, Kamis 11 Juli dinihari pukul 02.00 WIB. 

Mungkin saja ucapan Koeman benar, karena sebagai pelatih Belanda, dia harus optimistis. Dan, matematis, Spanyol bisa mengalahkan si Raja Keberuntungan Prancis. (*)

Pewarta :
Editor : Khoirul Anwar
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.