TIMES JABAR, BANJARNEGARA – Populasi penduduk Kabupaten Banjarnegara 20 tahun ke depan diperkirakan bertambah sekitar 150 ribu orang.

Hal ini disampaikan Pj Bupati Banjarnegara Muhammad Masrofi pada acara Hari Habitat Sedunia di Sekretariat Kelompok Swadaya Masyarakat “Runtah Emas” Desa Purwonegoro, Kecamatan Purwanegara pada Senin (7/10/2024).

Seiring bertambahnya populasi penduduk lanjut Pj Bupati Banjarnegara, kebutuhan air bersih diperkirakan akan meningkat 12 juta meter kubik per tahun.

Kemudian kebutuhan pangan meningkat 13 ribu ton per tahun, kebutuhan rumah 2,93 juta meter persegi per tahun, serta meningkatnya volume sampah sebesar 24 ribu ton per tahun. 

Pj Bupati Muhammad Masrofi juga menegaskan, dengan keadaan tersebut juga akan menyebabkan menurunnya ketersediaan air bersih menjadi sebesar 1,34 miliar kubik per tahun.

"Ketersediaan pangan juga berkurang menjadi 84 ribu ton per tahun yang disebabkan oleh menurunnya kualitas lingkungan maupun laju alih fungsi lahan," jelasnya.

Oleh karena itu Pj Bupati Banjarnegara mengajak kepada segenap warga untuk  peduli pada pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan.

Pembangunan berkelanjutan imbuh Pj Bupati Banjarnegara adalah sebuah konsep pembangunan yang memperhatikan keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.

Diakuinya, bahwa pembangunan telah membawa berbagai kemajuan pada peradaban manusia, namun di sisi lain pembangunan juga menimbulkan dampak negatif seperti marjinalisasi, ketimpangan sosial dan meningkatnya risiko bencana, khususnya yang disebabkan oleh perubahan iklim akibat emisi gas rumah kaca. 

Pj Bupati Masrofi mengatakan,  usia bumi diperkirakan sudah mencapai 4,54 miliar tahun. Seiring dengan usia tersebut, isu-isu lingkungan yang disebabkan antara lain oleh meningkatnya populasi manusia, peningkatan aktivitas ekonomi, dan eksploitasi sumber daya alam menjadi semakin serius untuk diperhatikan. 

Kondisi-kondisi tersebut berakibat pada semakin menurunnya daya tampung dan daya dukung lingkungan dalam mendukung kehidupan manusia dan kehidupan hayati lainnya.

Bersamaan dengan momen Hari Habitat Dunia ini, Pj Bupati Banjarnegara menyerahkan secara simbolis program pemugaran rumah tidak layak huni, program penyediaan air bersih, serta program peningkatan akses sanitasi dan pengelolaan sampah. 

Pada kesempatan yang sama Kepala Kepala Baperlitbang Kabupaten Banjarnegara Yusuf Agung Prabowo, menyampaikan,  tujuan diselenggarakannya Peringatan Hari Habitat Dunia Tingkat Kabupaten Banjarnegara Tahun 2024 adalah momen untuk melakukan refleksi atas kondisi permukiman saat ini sebagai habitat manusia.

Pada Hari Habitat Sedunia tersebut juga diserahkan mesin pengolah sampah Pyrolysis dari Pemerintah Kabupaten Banjarneagra kepada KSM Runtah Emas Desa Purwanegara.

Penyerahan penghargaan kepada 5 sekolah penerima penghargaan Adiwiyata tingkat nasional tahun 2024 serta penyerahan secara simbolis kepada keluarga penerima manfaat dari program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RLTH)

“Bantuan RLTH tersebut berasal dari APBN (BSPS), DAK Tematik, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha (TJSLBU), serta Baznas Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Banjarnegara,” Ucapnya.

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan secara simbolis kepada keluarga Penerima manfaat pembangunan program penyediaan air minum dan sanitasi serta Penyerahan secara simbolis kepada Penerima sertifikat rumah tinggal program Penanganan Permukiman Kumuh Terpadu (PPKT).

Bantuan tersebut merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan Kantor ATR/BPN Kabupaten Banjarnegara.

“Hari ini, kita juga menyerahkan hasil riset kerjasama antara Baperlitbang dan BRIN tentang Pengembangan mesin Pyrolysis dan Potensi Ekonomi Sirkuler di Kabupaten Banjarnegara,” kata Yusuf Agung Prabowo, Kepala Kepala Baperlitbang Kabupaten Banjarnegara. (*)