TIMES JABAR, JAKARTA – Tentara Israel menarik diri dari Jenin, Tepi Barat pada hari Jumat (6/9/2024) setelah wilayah itu diobrak Abrik selama 10 hari dan membunuh 36 warga Palestina.

Menurut media Palestina, ratusan pasukan Israel menargetkan kota Jenin dalam operasi besar-besaran di Tepi Barat yang diduduki sejak dimulainya perang Israel-Hamas.

Dalih Israel, operasi tersebut untuk mentargetkan militan di Jenin, Tulkarem dan kamp pengungsi Al-Faraa, Tepi Barat.

Memposting di X, kemarin IDF menyatakan telah melakukan operasi kontraterorisme semalam di Tepi Barat yang menewaskan Muhammad Zakaria Zubeidi. 

Zakaria Zubeidi adalah putra militan terkemuka yang dipenjara , Zakaria Zubeidi, kepala Jenin dari Brigade Martir Al-Aqsa, sebuah koalisi kelompok bersenjata Palestina di Tepi Barat.

Pejabat IDF mengatakan bahwa operasi yang dimulai pada tanggal 28 Agustus itu dilakukan untuk mengekang serangan terkini terhadap warga sipil Israel di daerah tersebut.

Jenin yang awalnya merupakan kamp pengungsi yang dibangun untuk menampung warga Palestina yang meninggalkan rumah mereka selama perang setelah pembentukan Israel pada tahun 1948, menjadi porak poranda, banyak gedung dihancurkan Israel dan  layanan air serta listriknya diputus.

Setelah berhari-hari serangan destruktif oleh tentara yang didukung oleh kendaraan lapis baja dan buldoser, penduduk yang telah mengungsi mulai kembali ke rumah mereka di kamp, ​​benteng kelompok bersenjata Palestina yang berperang melawan Israel.

Pada tanggal 28 Agustus, tentara melancarkan operasi militer di beberapa kota di Tepi Barat utara termasuk Jenin.

Israel telah menduduki Tepi Barat sejak 1967 dan pasukannya secara rutin melakukan serangan ke komunitas Palestina, tetapi serangan terbaru serta komentar agresif oleh pejabat Israel menandakan adanya eskalasi, kata penduduk.

Sejak perang Gaza dimulai pada 7 Oktober, pasukan atau pemukim Israel telah membunuh sedikitnya 661 warga Palestina di Tepi Barat, menurut kementerian kesehatan Palestina. (*)