TIMES JABAR, JAKARTA – Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengemukakan rencananya untuk menangani inflasi dengan mengakhiri kebijakan Green New Deal (GND), yang ia sebut sebagai "penipuan terbesar dalam sejarah".

Pernyataan ini disampaikan Trump pada sebuah acara di Economic Club of New York pada Kamis (5/9/2024).

Green New Deal adalah proposal kebijakan yang dirancang untuk mengatasi perubahan iklim sambil mendorong penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pengurangan kesenjangan ekonomi.

Proposal ini juga mencakup peralihan 100 persen permintaan energi Amerika Serikat ke sumber energi tanpa emisi, sebuah inisiatif yang didorong oleh beberapa anggota parlemen dari Partai Demokrat.

Namun, Trump berpendapat bahwa Green New Deal justru memperburuk keadaan ekonomi, bukan memperbaikinya. " Green New Deal justru membuat kita mundur, bukannya membuat kita maju, dan kita mengirimkan semua dana yang tidak terpakai ke Undang-Undang Pengurangan Inflasi yang salah nama,” ujarnya.

Trump sebelumnya juga berkomitmen untuk menghapus subsidi pajak senilai ratusan miliar dolar AS yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi tahun 2022, yang diusung oleh Presiden Joe Biden.

Trump menegaskan bahwa kebijakan ramah lingkungan tersebut adalah penipuan baru dan berencana untuk mengalihkan dana yang dihemat untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.